PAREPARE, Investigasinews.id — Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengkritik wasit yang memimpin laga PSM kontra Persebaya Surabaya di stadion Gelora BJ Habibie, tadi malam.
Laga yang berkesudahan 3-0 untuk kemenangan PSM itu, hanya satu buah kartu yang dikeluarkan wasit Aprisman Aranda. Itu ditujukan kepada pemain PSM, Arfan di penghujung laga babak kedua.
Dia menilai pertandingan ini adalah pertandingan sengit. Persebaya adalah tim yang kuat. Akan tetapi, kata Tavares, harusnya wasit bisa menerapkan aturan yang sama.
“Ini berulang kali saya sampaikan. kalau kita mendapat hasil yang tidak bagus, baru saya berbicara tentang wasit, itu maklum. Dan hari ini kita menang tapi saya tetap mengoreksi wasit,” keluh Tavares di Ruang Konferensi Pers usai laga PSM vs Persebaya, Sabtu (10/9/22).
Wasit, sambung Tavares, lebih mudah memberi kartu kuning bagi Arfan yang melakukan pelanggaran normal, tapi pemain lawan yang bahkan memberikan lutut ke belakang pemain PSM, itu tidak diberi kartu.
“Saya tidak mengerti kadang-kadang wasit lupa untuk menerapkan peraturan mereka, dan berat sebelah. Padahal pemain bekerja keras selama seminggu atau beberapa hari sebelum pertandingan,” bebernya.
Tavares menilai wasit seharusnya bisa melindungi para pemain PSM dengan cara memberikan kartu kuning pada tekel berbahaya oleh pemain Persebaya.
“Karena apabila tidak diberikan, lihat berapa pemain yang harus berjatuhan dan cedera. Dan pemain-pemain yang melakukan tekel ini bisa melakukan tekel berbahaya tanpa peringatan dari wasit,” ujarnya.
Tavares membandingkan, seharusnya pemain lawan mendapat kartu hingga kartu merah saat melakukan pelanggaran (menendang) pemain PSM tanpa ada bola di sana.
“Saya amati sangat mudah bagi wasit memberikan kartu kuning bagi pemain PSM.
Kita membukukan 8 pelanggaran. Salah satu kartu kuning didapat dari Arfan yang melakukan pelanggaran normal. Di lain hal, pemain nomor 11 (Persebaya) tanpa kartu pada saat dia melakukan pelanggaran yang bisa diberikan kartu merah karena menendang pemain lawan tanpa boal,” jelasnya.
Pelatih berkebangsaan Portugal itu menegaskan, seharusnya para pemain dilindungi oleh wasit sebagai tanda mereka tidak takut untuk pergi ke pertandingan.
“Wasit harus menghargai pekerjaan mereka, karena yang menjadi bintang pertandingan, adalah pemain itu sendiri. Wasit harus melindungi pemain karena mereka produk dari pertandingan,” tegas Tavares. (Invest1)