PAREPARE, Investigasinews.id — Rumah Sakit dr Hasri Ainun Habibie Parepare menerima kunjungan tim mutu RS Wahidin Sudiro Husodo bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Kamis (22/12/22).
Kunjungan tersebut disambut oleh manajemen RS dr Hasri Ainun Habibie di Ruang Pertemuan lantai tiga.
Dalam kunjungannya, Tim mutu RS Wahidin Sudiro Husodo juga melakukan telusur di beberapa fasilitas RS Hasri Ainun Habibie yang didampingi tim dari Dinkes Provinsi, bersama Kabag SDM RS dr Hasri Ainun Habibie, Abdul Risal.
Termasuk, telusur di ruang perawatan pasien, dan mewawancarai pasien dan keluarga pasien.
Seksi Rujukan Dinkes Provinsi Sulsel, Nuraodah mengatakan, di Sulsel, ada tiga rumah sakit menjadi sasaran Dinkes Sulsel. Ketiga RS tersebut belum terakreditasi, yaitu rumah sakit di Palopo dan Bantaeng.
Kunjungan di RS Hasri Ainun Habibie kata dia, terkait dengan mutu layanan Rumah Sakit. Ada indikator-indikator yang harus diperiksa terkait dengan pelayanan.
“Jadi, ini sebagai pembimbingan untuk mengarah ke akreditasi rumah sakit,” ujarnya.
“Sudah ada peningkatan dari sebelumnya,” sambung Nuraodah.
Kunjungan di RS Hasri Ainun Habibie ini hasilnya akan dibuatkan laporan kemudian dikembalikan ke RS Hasri Ainun Habibie apabila ada yang harus diperbaiki.
“Ini kan masih monev. Nanti feedbacknya, kita buat laporan baru kembalikan ke sini untuk perbaikan,” ujar Nuraodah.
Plt Direktur RS dr Hasri Ainun Habibie Kota Parepare, dr Mahyuddin Rasyid menjelaskan, RS Wahidin Sudiro Husodo adalah RS terbesar di Indonesia bagian timur, yang hari ini berkunjung bersama dengan tim Dinkes Provinsi Sulsel.
Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan pendampingan, pembimbingan serta monitoring, evaluasi bagaimana layanan mutu dari RS dr Hasri Ainun Habibie.
“Tim RS Wahidin Sudiro Husodo berkeinginan kuat melihat mutu layanan kami standarisasinya sama dengan mutu layanan mereka di sana,” jelasnya.
Menurutnya, ini merupakan kesempatan bagi manajemen RS dr Hasri Ainun Habibie dalam memanfaatkan waktu pendampingan ini.
“Bagaimana mengkoordinasikan hal-hal apa saja yang masih mesti kami tingkatkan, apa saja yang masih perlu kami benahi dalam hal memberikan layanan bermutu bagi pasien-pasien yang memanfaatkan RS dr Hasri Ainun Habibie sebagai fasilitas layanan-layanannya,” ujar Mahyuddin.
Lebih jauh, Mahyuddin menjelaskan, berbicara tentang mutu layanan, adalah konsen atau poin paling penting dari sebuah RS.
“Akreditasi, kredensialing itu ujung-ujungnya sebenarnya adalah bagaimana menjamin mutu layanan RS kepada pasien, itu sesuai indikator, sesuai standar nasional yang ada,” jelasnya.
Dia menyebut, Ada 13 standar atau indikator mutu nasional yang akan diterapkan di RS dr Hasri Ainun Habibie.
“Alhamdulillah, seperti yang baru-baru ini, RS dr Hasri Ainun Habibie dijadikan sebagai pusat layanan kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan,” sebut Mahyuddin.
Ini tentunya, kata Mahyuddin sebagai tanggung jawab bagaimana untuk senantiasa menjamin mutu.
“Mutu yang ada harus kami tingkatkan dari waktu ke waktu. Bukan hanya menjaga, tapi meningkatkan. Sehingga betul-betul layanan yang kami berikan bisa kami pertanggung jawabkan secara keilmuan maupun secara aturan pemerintah yang mensyaratkan mutu dari RS itu sendiri,” pungkasnya. (Invest1)