PSM Makassar 3-2 Persis Solo, Bernardo Tavares: Man of the Match adalah Wasit

by -22 Views
Konferensi pers PSM Makassar usai pertandingan melawan Persis Solo, kemarin.

PAREPARE, Investigasinews.id — PSM Makassar melanjutkan tren positif pada kompetisi BRI Liga 1 saat menjamu Persis Solo di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, pekan ke-28 Minggu (5/3/23).

PSM menang 3-2 di hadapan lima ribu lebih pendukungnya. Kemenangan ini menjadi kemenangan kedelapan PSM secara beruntun.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengucapkan terima kasih kepada suporter PSM yang datang mendukung tim.

“Makanya kalau bukan dukungan suporter, kita tidak akan begitu semangat memenangkan pertandingan. Atmosfer yang diberikan suporter di stadion sangat-sangat membantu. Dukungan mereka memberikan suntikan energi besar kepada pemain kita,” ucapnya.

Soal pertandingan, menurut Tavares timnya lebih unggul secara statistik. PSM menguasai bola 60 persen, sementara Persis 40 persen. Secara tembakan ke gawang, PSM memiliki 6 shot on target, dan Persis hanya 2 itupun menjadi gol.

“Kali ini Kita punya shot gol 6 berbanding 2. Persis berani memainkan bola saat belum memimpin. Tapi saat mereka memimpin, mereka seperti tidak mau bermain bola. Coba Kalian lihat, gol pertama kita bukan offside. Wasit nyatakan itu demikian. Peluang kita 13 berbanding 7, tendangan penjuru 6 berbanding 1,” ungkap Tavares.

Tanggapan Pelatih berkebangsaan Portugal terkait tangga juara bagi pasukan Ramang yang kian dekat. Tavares menegaskan, PSM memiliki mentalitas juara. Namun, Tavares lebih memilih fokus untuk menampilkan permainan yang terbaik.

“Saya setuju kita punya Mentalitas. Tapi kita tidak bisa bicarakan juara. Kita hanya akan memikirkan pertandingan selanjutnya. Selangkah demi selangkah. Target kita bisa berada lima besar, sudah kita penuhi. Namun, kita harus selangkah demi selangkah. Kita tidak boleh terlalu berfikir jauh,” tegas Tavares.

PSM Makassar diketahui, sering tertinggal lebih dulu dari lawannya sebelum berhasil memenangkan laga. Tavares tak menghitung pasti berapa kali timnya bangkit (comeback) saat pertandingan. Namun Tavares memastikan bahwa PSM sering melawan dua tim.

“Saya tidak hitung soal berapa kali kita comeback. Tapi saya hitung pertandingan kita saat melawan dua tim.

Lanjut Tavares mengomentari performa pelatih yang memimpin laga PSM vs Persis Solo yaitu wasit Juhandri Setiana. Keputusan-keputusan kontroversial kerap dilakukan wasit.

Termasuk keputusan menganulir gol Everton babak pertama yang dinilai offside. Termasuk seharusnya wasit memberi kartu merah kepada pemain Persis Solo.

Tavares menggambarkan, bagaimana kalau pelatih melakukan performa atau memberikan performa buruk pada klubnya, pasti ada konsekuensi dari pihak manajemen.

Sedangkan, misalnya pemain tidak memberikan performa terbaik, pasti ada konsekuensi dari pelatih. Tetapi bagaimana dengan wasit, apa konsekuensi mereka. Dan ini terjadi, wasit di pertandingan hari ini juga memimpin laga PSM lawan Barito saat laga away.

“Wasit melakukan kesalahan dengan memberikan penalti kepada Barito tapi itu bukan penalti sebenarnya. Pertandingan tadi, saya mendengar asisten wasit itu harusnya kartu merah, tapi keputusan yang diambil wasit selalu merugikan tim kita.

“Contoh lain, pemain nomor 28, harusnya kalau ini di Eropa pemain nomor 28 sudah dapat dua kartu merah dalam satu pertandingan. Tapi apa yang dilakukan wasit, tidak ada. Setidaknya harusnya satu penalti. Jadi, man of the match pada pertandingan ini adalah wasit,” pungkas Tavares. (Invest1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *